Tuesday, October 9, 2018

GARIS KONTUR DAN INTEPOLASINYA


GARIS KONTUR DAN INTEPOLASINYA
oleh
Faisal Rosad

Pendahuluan

Latar Belakang

            Di dunia Universitas banyak sekali ilmu yang berkembang. Mulai dari ilmu pasti sampai ilmu sosial. Semua ilmu pengetahuan yang ada harus benar-benar di pahami oleh mahasiswa karena mahasiswa dituntut untuk lebih memiliki pengetahuan secara mendalam dari setiap cabang ilmu yang ada.
Salah satu mata kuliah yang harus dipelajari oleh mahasiswa teknik sipil S1 adalah mata kuliah Ilmu Ukur Tanah. Ilmu ini mempelajari bagaimana membuat pemetan dari permukaan bumi. Disini dibutuhkan pemahaman secara detail agar proses pemetaan dapat sesuai dengan kaidah yang ada. Maka dari itu pemahaman tentang garis kontur dan intepolasinya sangat dibutuhkan oleh mahasiswa.
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan diselesaikan adalah “Apa yang dimaksud garis kontur dan interpolasinya serta bagaimana sipat dan kegunannya dalam ilmu teknik sipil”. Tujuan penulisan adalah agar mahasiswa dapat lebih memahami pengertian garis kontur dan interpolasinya. Semoga mahasiswa dapat mengembangkan pola pikir dan pemahamannya dalam ilmu teknik sipil.

Manfaat dan Tujuan
          Tujuan Penulisan adalah agar mahasiswa dapat lebih memahami pengertian Garis Kontur dan Interpolasinya. Semoga mahasiswa dapat mengembangkan pola piker dan pemahamannya dalam ilmu Teknik Sipil.

Metodologi
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode kualitatif dengan mengambil data dan informasi dari berbagai sumber yang dipercaya.

Kerangka Dasar Teori
Garis kontur adalah garis khayal di lapangan yang menghubungkan titik dengan ketinggian yang sama atau garis kontur adalah garis kontinyu di atas peta yang memperlihatkan titik-titik di atas peta dengan ketinggian yang sama. Nama lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis tinggi horizontal. Garis kontur + 25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap tinggi tertentu. Garis kontur disajikan di atas peta untuk memperlihatkan naik turunnya keadaan permukaan tanah.

Pembahasan

Kontur
            Garis kontur adalah garis khayal di lapangan yang menghubungkan titik dengan ketinggian yang sama atau garis kontur adalah garis kontinyu di atas peta yang memperlihatkan titik-titik di atas peta dengan ketinggian yang sama. Nama lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis tinggi horizontal. Garis kontur + 25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap tinggi tertentu. Garis kontur disajikan di atas peta untuk memperlihatkan naik turunnya keadaan permukaan tanah. Aplikasi lebih lanjut dari garis kontur adalah untuk memberikan informasi slope (kemiringan tanah rata-rata), irisan profil memanjang atau melintang permukaan tanah terhadap jalur proyek (bangunan) dan perhitungan galian serta timbunan (cut and fill) permukaan tanah asli terhadap ketinggian vertikal garis atau bangunan. Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta. Karena peta umumnya dibuat dengan skala tertentu, maka untuk garis kontur ini juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta.
Gambar 1. Pembentukan garis kontur dengan mendatar dengan permnukaan bumi
Garis-garis kontur merupakan cara yang banyak dilakukan untuk melukiskan bentuk permukaan tanah dan ketinggian pada peta, karena memberikan ketelitian yang lebih baik. Cara lain untuk melukiskan bentuk permukaan tanah yaitu dengan cara hachures dan shading. Bentuk garis kontur dalam 3 dimensi.



Sifat garis kontur
Garis-garis kontur merupakan cara yang banyak dilakukan untuk melukiskan bentuk permukaan tanah dan ketinggian pada peta, karena memberikan ketelitian yang lebih baik. Cara lain untuk melukiskan bentuk permukaan tanah yaitu dengan cara hachures dan shading.
Bentuk garis kontur dalam 3 dimensi.

Penggambaran kontur Garis kontur memiliki sifatsebagaiberikut :
- Berbentuk kurva tertutup.
- Tidak bercabang.
- Tidak berpotongan.
- Menjorok ke arah hulu jika melewati sungai.
- Menjorok ke arah jalan menurun jika melewati permukaan jalan.
- Tidak tergambar jika melewati bangunan.
- Garis kontur yang rapat menunjukan keadaan permukaan tanah yang terjal.
- Garis kontur yang jarang menunjukan keadaan permukaan yang landai
- Penyajian interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan, jika datar maka interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan, jika datar maka interval garis kontur adalah 1/1000 dikalikan dengan nilai skala peta , jika berbukit maka interval garis kontur adalah 1/500 dikalikan dengan nilai skala peta dan jika bergunung maka interval garis kontur adalah 1/200 dikalikan dengan nilai skala peta.
- Penyajian indeks garis kontur pada daerah datar adalah setiap selisih 3 garis kontur, pada daerah berbukit setiap selisih 4 garis kontur sedangkan pada daerah bergunung setiap selisih 5 garis kontur.
- Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu..
- Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.
m. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "U" menandakan punggungan gunung.
- Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "V" menandakan suatu lembah/jurang

Gambar 2. Kerapatan garis kontur pada daerah curam dan daerah landai

Interval kontur dan indeks kontur
Garis kontur yang berdekatan dan merupakan jarak antara dua bidang mendatar yang berdekatan. Pada suatu peta tofografi interval kontur dibuat sama, berbanding terbalik dengan skala peta. Semakin besar skala peta, jadi semakin banyak informasi yang tersajikan, interval kontur semakin kecil. Indeks kontur adalah garis kontur yang penyajiannya ditonjolkan setiap kelipatan interval kontur tertentu. 
 Gambar 3 . Titik dengan ketinggian sama berdasarkan garis kontur.

Kegunaan garis kontur
Selain menunjukan bentuk ketinggian permukaan tanah, garis kontur juga dapat digunakan untuk:
a. Menentukan profil tanah (profil memanjang, longitudinal sections) antara dua tempat.
b. Menghitung luas daerah genangan dan volume suatu bendungan
c. Menentukan route/trace suatu jalan atau saluran yang mempunyai kemiringan tertentu
d. Menentukan kemungkinan dua titik di lahan sama tinggi dan saling terlihat 
Gambar 4. Garis kontur dan titik ketinggian

Cara menentukan posisi, cross bearing dan metode  penggambaran

1.      Hitung deviasi pada peta:
A = B + ( C x D )
Keterangan :
A = deklinasi magnetis pada saat tertentu
B = deklinasi pada tahun pembuatan peta
C = selisih tahun pembuatan.
D = variasi magnetis.


Contoh:
Diketahui bahwa:
- Deklinasi magnetis tahun 1943 (pada saat peta dibuat) adalah: 0° 30'(=B).
- Variasi magnet pertahun: 2'(=D) Pertanyaan:
Berapa deviasi bila pada peta tersebut digunakan pada tahun 1988 (=A) Perhitungannya:
A = B + (CxD)
= 0° 30' + {(88-43)x 2'}
= 0° 30' + 90'
=120'
=2º0'

2. Mengukur sudut
    a. Mengukur dari peta : Sudut peta – deviasi (jika deviasi ke Timur) = sudut Sudut peta + deviasi kompas.
(jika deviasi ke Barat)=sudut kompas
    b. Mengukur dari kompas: deviasi timur sudut kompas + deviasi = sudut peta.
Deviasi Barat sudut kompas - sudut = sudut peta.
    c. Setelah mengukur utara kompas, sesuaikan garis bujur dengan utara kompas kurang lebih deviasi.

3. Membuat cross bearing
    1. Hitung sudut dari dua kenampakan alam atau lebih yang dapat kita kenali di alam dan di peta.
    2. Buat garis sudut dengan menghitung deviasi sehingga menjadi sudut peta pada kertas transparan
    3. Letakkan di atas peta sesuai dengan kedudukannya.
    4. Tumpuklah.
    5. Merencanakan rute
1. Pilihlah jalur perjalanan yang mudah denganmemperhatikan sistem kontur.
2. Bayangkan kemiringan lereng dengan memperhatikan kerapatan kontur (makin rapatmakin terjal).
3. Hitung jarak datar (perhatikan kemiringan lereng).
4. Hitung waktu tempuh dengan prinsip :
- jalan datar 1 jam untuk kemiringan lebih 4 km
- kemiringan 1 jam tiap kenaikkan 100m

Metode penggambaran:
      1. Tarik garis transis yang dikehendaki diatas peta, bisa berupa garis lurus maupun mengikuti rute perjalanan.
      2. Beri tanda (huruf atau angka) pada titik awal dan akhir.
      3. Buat grafik pada milimeter blok. untuk sumbu x dipakai sekala horizontal dan sumbu y sekala vertikal.
      4. Ukur pada peta jarak sebenarnya (jarak pada peta x angka penyebut skala peta) dan ketinggian (beda tinggi) pada jarak yang diukur tadi.
      5. Pindahkan setiap angka beda tinggi dan jarak sebenarnya tadi sebanyakbanyaknya pada grafik.
      6. Hubungkan setiap titik pada grafik (lihat gambar).

Simpulan dan Saran
         Interpolasi adalah cara untuk menentukan nilai diantara dua nilai yang telah tertentu harganya.Interpolasi yang paling sederhana dan sering digunakan untuk membuakontur adalah interpolasi linear.Kontur merupakan produk (hasil) dari interpolasi. Interpolasi kontur dapat diartikan  sebagai cara mendapatkan harga kontur yang diinginkan dimana titik-titik di lapangan tingginya tidak tepat sama dengan harga kontur.
         Semoga mahasiswa dapat memahami dengan benar bagaimana pengertian garis kontur dan interpolasinya sehingga dapat dimanfaatkan di dunia kerja.

Daftar Pustaka
Anonim.    2013.  Interpolasi Garis Kontur .[online]. Tersedia : http://
yunirwangeography.blogspot.com/2013/03/laporan-kartografi-interpolasi-titik.html [ 29 Mei 2014]
Anonim. 2012. Garis kontur dan Interpolasinya. [online]. Tersedia: http://geografi-geografi.blogspot.com/2011/09/ [12 Mei 2014].

No comments:

Post a Comment